Isteriku Bidadari Hatiku

Saturday, 5 January 2008

Setiap hari aku merasakan hangatnya cinta dan kasih sayangnya. Setiap pagi aku mendengar panggilannya yang lembut. Aku hidup bahagia dalam pelukan cinta dan perhatiannya.

Ia tak pernah melukai hatiku, walau terkadang tanpa kusadari telah membuat hatinya terluka. Tapi goretan luka itu tak pernah ku lihat membekas dalam pancaran matanya yang penuh kasih sayang, dalam untaian kata katanya yang sopan dan dalam genangan air mukanya yang selalu jernih.

Tak heran bila aku tak sanggup lama lama berjauhan darinya. Tak heran bila aku merasa sulit untuk berlepas darinya.

Siapakah ia…?

Siapa lagi kalau bukan seorang wanita yang telah menyerahkan pengabdian hidupnya padaku. Seorang manusia yang dengan rela menerima segala kekurangan dan kelemahanku. Seorang wanita yang akan melahirkan untukku pejuang pejuang agama yang akan kudidik dengan tanganku.

Ia adalah isteriku tercinta yang telah kunikahi sejak 3 tahun yang silam. Kami menikah dalam usia yang masih muda. Umurku berjarak 4 tahun lebih tua darinya. Saat ini aku masih kuliah begitu juga dengan dirinya.

Dahulu, ketika melamarnya ada rasa bimbang yang bergantungan di taman hatiku. Apakah wanita yang kupilih dan kurasakan kemantapan setelah istikharah akan dapat membahagiakan diriku? Pertanyaan ini sering muncul dalam benakku.

Wajar memang karena ia masih kecil, belum memiliki bekal yang cukup untuk menyandang title sebagai seorang isteri dan ibu rumah tangga. Apalagi jiwa mudanya masih ingin berpetualang di arena kehidupan. Ingin terbang ke seluruh tempat, menyusuri lorong lorong waktu dengan membawa keinginan keinginan yang dinyanyikan jiwanya.

Tapi, semuanya kurasakan berubah setelah menikah. Apa yang aku khawatirkan dahulunya sangat jauh dari yang kudapatkan. Aku tidak pernah merasa terbebani dengan pernikahan. Aku semakin bahagia, hidupku semakin lebih terarah. Aku menjadi lebih bersemangat mewujudkan masa depan. Aku menemukan sebuah ketenangan yang selama ini kucari, sebuah kasih sayang tulus, sebuah belaian cinta yang lembut, sebuah ombak ombak kemesraan yang selalu bergerak dalam jiwaku.

Isteriku pandai menyenangkan hatiku. Ia pandai menghiburku. Aku tahu ia belum sempurna. Tapi hal itu terasa tak bermasalah bagiku.

Aku merasakan teguran lembutnya sudah cukup memberiku semangat, aku merasakan perhatian yang ia berikan sudah cukup memberiku kekuatan untuk menghadapi segala persoalan hidup. Aku pun merasa ringan ketika ia begitu sabar dengan segala keterbatasan dan kekurangan diriku.

Aku sangat bersyukur pada Allah yang telah mempertemukan kami. Semoga ini akan kekal hingga ke akhirat nanti.

Amin

Sumber: http://www.eramuslim.com/

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 0 comments  

Apakata berhenti sebentar

Friday, 4 January 2008

Bila kita berhadapan dengan sesuatu yang kita inginkan, kita jarang sekali menimbang segala baik buruk akan tindakan kita seterusnya. Tatkala ini, hati mula berkerja menghasut akal untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Pastinya terasa puas apabila impian hati dipenuhi! Biarpun perkara itu bertentangan dengan syariat Islam, yang penting kehendak hati perlu diutamakan!

Jadi, dengan sekadar ilmu yang saya perolehi, suka sekali untuk saya berkongsi dengan sahabat-sahabat tentang bagaimana hati kita ini bermain dengan nafsu, adakalanya kita menang mengalahkan nafsu, adakalanya kitalah yang sering menyerah pada nafsu dan yang paling mustahilnya kitalah tetap pemenang dan nafsu itu pastinya kalah!

Sahabat semua,
Pergelutan kita melawan nafsu tidak akan terhenti sehinggalah ajal menjemput. Percayalah! Sepertimana dalam firman Allah SWT :

“ Dan demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya –(Asy-Syams : 7-10)

Terdapat juga nasihat berupa amaran yang disampaikan oleh junjungan mulia, Rasulullah SAW :

“Berbagai-bagai macam cubaan akan ditimpakan pada hati manusia secara bertubi-tubi laksana proses anyaman tikar. Hati mana pun yang menyerapnya, maka muncullah padanya satu noktah hitam, sedangkan hati mana pun yang menolaknya maka akan muncul padanya satu noktah putih, sehingga hati itu menjadi salah satu daripada dua kemungkinan; hati yang putih seperti shafa’( yang jernih), ia tidak akan terkena bahaya fitnah, sedangkan yang satu lagi adalah hati yang hitam keabu-abuan, tidak bisa mengenali yang makruf, dan tidak bisa menolak yang mungkar. (HR Muslim)

Begitulah bagaimana Rasulullah menyifatkan dua jenis hati yang terdapat pada manusia. Dalam pertarungan nafsu ini sahabat, kita bukanlah golongan para anbiya’ , di mana ruh mereka lebih menguasai nafsu sehinggalah para nabi ini mencapai peringkat maksum. Namun kita sebagai manusia biasa, yang kerapnya diburu syaitan, tidak terlepas daripada tunduk pada nafsu. Oleh itu, terdapat dua jenis manusia apabila berhadapan nafsu ini.

MANUSIA YANG BERTUANKAN NAFSU

Ini adalah jenis manusia yang sentiasa kalah dengan nafsu. Di mana hati mereka lebih cenderung kepada kehidupan dunia dan mengutamakan perasaan daripada syariat Pemilik dunia ini. Mereka inilah orang-orang kafir yang terkunci dan mati hatinya dan juga mereka yang sudah melupakan Allah sehingga Allah menjadikan mereka lupa diri. Maka Allah telah menyifatkan golongan manusia sebegini ini dalam Al-Qur’an :

“maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pengajaran “(Al-Jatsiyah :23)

Naudzubillah sahabat, mudah-mudahan Allah menyelamatkan kita daripada golongan sebegini. Bilamana hati kita mati, segala kebenaran berupa cahaya Allah tidak lagi dapat dilihat oleh hati yang gelap sehingga kita terus tersesat jauh daripada kasih sayang Allah dan neraka itu selayaknya untuk kita!

MANUSIA YANG BERTAUBAT

Adakalanya sahabat, dengan berbekalkan iman di dada, kita sudah besungguh-sungguh memerangi hawa nafsu dan melawan keinginan hati. Kadang-kadang terasa puas apabila kita berjaya mengalahkan nafsu, namun kadang-kadang juga kita kalah dengan nafsu lantas Allah hadirkan keinsafan di hati kita, dan kita akhirnya beristighfar dan bertaubat. Allah juga turut menyifatkan golongan sebegini dalam Al-Tanzil :

“dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”( Ali ‘imran: 135)

Dalam hadith, Rasulullah bersabda :

Setiap anak Adam banyak melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang banyak melakukan kesalahan adalah yang banyak bertaubat (HR Ahmad dan Tirmidzi)

Teringat saya pada pada sebuah riwayat daripada Wahab Bin Munabih, bahawa ia berkata, “ Sesungguhnya iblis pernah berjumpa dengan Yahya Bin Zakaria lalu dia berkata kepadanya : ‘ Beritahulah aku tentang sifat anak Adam dalam pandangan kalian!

Iblis menjawab “ segolongan dari mereka adalah orang-orang sepertimu yang maksum. Kami sama sekali tidak mampu berbuat apa-apa untuk menggoda mereka. Golongan kedua adalah orang yang di tangan kami ibarat sebuah bola yang ada di tangan anak-anak kalian. Keadaan diri mereka sendiri telah memberi peluang kepada kami, sehingga kami tidak perlu bersusah payah menggoda mereka. Dan golongan ketiga adalah yang paling menyulitkan kami. Kami selalu mendatangi mereka, tetapi setelah kami memperoleh apa yang kami hajatkan daripadanya, lantas tiba-tiba mereka beristighfar memohon ampun, sehingga istighfar itu merosakkan apa yang telah kami peroleh daripadanya. Jadi kami tidak pernah berputus asa untuk menggodanya, tetapi kami tidak mendapatkan apa yang kami perlukan daripadanya "

Sesungguhnya, sudah menjadi lumrah sifat manusia melakukan kesalahan, lantas Allah kurniakan kita Taubat sebagai penawar dosa-dosa yang lalu. Sahabat, andai hati kita dibisikkan dengan peringatan Allah, segeralah bertaubat dan memohon ampun kerana mungkin bisikan Allah itu tidak akan hadir lagi sehingga kita akan terus ditinggalkan jauh daripada Allah. Naudzubillah..

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 0 comments  

Rona Bosphorus

Thursday, 3 January 2008



Pengarang: Zaid Akhtar

"PERLAHANNYA berjalan?"

"Cepatlah sikit! Kita dah lewat ni."

Afham tersentak. Memandang ke depan. Zakuan dan Hanafi sudah berdiri tercegat kira-kira lima meter darinya. Dia tersenyum, menyedari kesilapan sendiri, lantas mempercepatkan langkah.

"Macam tak semangat aja kau ni?" tegur Zakuan.

Afham tidak menyahut. Ingatannya banyak berlegar-legar seputar masalah madrasah. Mindanya terasa sesak. Tetapi belum ada kesempatan untuk diluahkan kepada teman-temannya itu. Nantilah, kalian akan tahu juga.

"Janganlah buat muka moyok. Cerialah sikit! Sedih dia bila tertengok kau kejap lagi."

"Sabar ajalah, Af. Takkan lari hafizah dikejar. Habis jalan ni, sampailah kita," Zakuan menokok kata-kata Hanafi.

Mereka berdua tertawa. Afham juga mahu tergelak tetapi ditahan. Sekadar menggeleng. Tidak mahu menyahut atau menambah apa-apa. Sudah faham tuju hala usikan dua sahabatnya setiap kali mereka bertiga. Usikan yang makin menjadi-jadi akhir-akhir ini!

"Tak dapat jumpa orangnya, jumpa rumahnya pun jadilah. Kan Zek?"

"Ha-ah!"

Afham terusan diam. Siapa lagi yang dimaksudkan oleh mereka berdua kalau bukan dia?

Amal Hayati!
Amal Hayati!
Amal Hayati!

Hati Afham menyeru nama itu berulang kali.

"Bertuahnya kalau siapa dapat dia." Hanafi terus-terusan berminat menggiatnya. "Kau cuba-cubalah Af. Mana tahu untung sabut kau … timbul."

Tawa teman-temannya terus berdekah-dekah. Afham menggerutu dalam hati.Bertuah? Dia tidak pasti mengapa mereka berdua ghairah sangat mengenakannya dengan Amal Hayati. Apakah mereka tahu apa yang ada dalam sukmanya? Mustahil. Ya, Amal Hayati mula dikenalinya lebih setahun yang lalu. Fahim yang memperkenalkan adik bongsunya itu kepadanya. Kebetulan mereka ditawarkan oleh Erfan menjadi tenaga pengajar bahasa Arab di Madrasah Badriyyah. Berwajah lembut dan menawan. Tidak banyak cakap dan mahal senyuman. Segalanya memang memenuhi citarasa. Cuma usia Amal Hayati dua tahun lebih tua daripadanya.

"Jangan fikirkan sangat soal umur." Afham terkejut. Zakuan seperti tahu apa yang difikirkannya. "Nabi dulu beza 15 tahun dengan Siti Khadijah."

"Kalaulah aku ni belum berpunya, memang dia kurebut dulu."

"Kau ni malu sangat, fasal apa? Cakap saja pada Fahim. Semuanya pasti beres."

Bukan soal malu, tetapi dengan keadaan diri yang seperti ini, rasanya belum layak mengimpikan gadis sehebat itu, Afham menjawab sendiri dalam hati. Hidup di Istanbul ini pun terpaksa bekerja sambilan demi meneruskan pengajian dan mengisi perut, ada keinginan mahu segera beristeri?

"Atau kau ada niat nak bermastautin di Istanbul ni? Nak jadi menantu Datuk Bandar?"

Afham menarik nafas. Wajah damai Amal Hayati berganti wajah manis Emine. Kemudian wajah Reccep Mecit Polatkan ketua tujuh juta penduduk bandar raya ini dan isterinya, Beyza. Sudah lama juga dia tidak mengunjungi keluraga angkatnya.

"Ha-ah Af. Adik 'angkat' Turki kau tu pun 'mengancam' juga."

Mereka melepasi sebuah simpang. Afham teringat, dua malam lepas dia telah ke sini. Tetapi ke rumah Necmi, rakan setugasnya yang berada di Blok C. Rumah Fahim yang mereka tuju di Blok A menghadap ke laut.

Akhirnya, mereka tiba di rumah pangsa yang berada di tingkat empat itu, Fahim sudah menunggu di pintu. Mereka masuk ke ruang tamu dan duduk di sofa yang di tengahnya terdapat sebuah meja bulat.

"Tak ganggu tuan rumah ke kami ni?" Zakuan berbasa-basi setelah bertukar salam dan bertanya khabar.

"Ganggu apanya, Zek? Kan giliran rumah ana minggu ni. Macam tak biasa pula."

"Ana sebenarnya hampir terlupa janji muzakarah kita malam ni. Mujur Afham ingatkan," ujar Hanafi. "Beria dia ajak kami berdua ke mari tadi. Suka sangat dia ke sini."

Afham terkedu. Semua pandangan tertujah ke arahnya. Fahim menahan senyum. Bertuah lelaki ini, mahu mengenakan aku!

"Err, Nik Hafizz mana?" Afham segera mengubah tajuk. "Dia kata kelmarin nak datang."

Masing-masing menggoyangkan bahu.

"Nak tunggu dia?" soal Fahim.

"Tunggulah sekejap."

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 0 comments  

Matlamat perkahwinan dalam Islam

Wednesday, 2 January 2008

Ini adalah diantara matlamat perkahwinan dalam Islam.

1. Mendapat kemulian dari Islam dengan perkahwinan.

Diantara perkara yang menunujukkan Islam memuliakan manusia dengan perkahwinan ialah menjadikannya sebagai satu ibadah. Nabi bersabda:

(في بضع أحدكم أجر)

Maksudnya: Hubungan kelamin yang dilakukan oleh sesorang kamu mendapat pahala. Para sahabat bertanya: "Adakah mendatangkan syahwat juga mendapat pahala? Lalu Nabi menjawab:

(نعم، أرأيتها لو وضعها في حرام أكان عليه وزر؟ كذلك لو وضعها في الحلال كان له أجر)

Maksudnya: Ya, apa kata kamu kalau seorang tu melepaskan nafsunya pada yang haram( tentunya mendapat dosa)? Demikian juga sebaliknya apabila seseorang tu melepaskan pada yang halal, dia akan mendapat pahala.(HR Muslim)

Begitu juga Allah membantu kepada mereka yang ingin berkahwin. Nabi bersabda:

(ثلاثة حق على الله عونهم: -منها-الناكح الذي يريد العفاف)

Maksudnya: Tiga Golongan yang Allah pasti tolong mereka: -salah satunya- org yang bernikah kerana nak menjaga dari maksiat. (HR Tirmizi)

2. Mencari ketenangan dan kebahagian dalam perkahwinan.

Firman Allah s.w.t:

((ومن ءايته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا لتسكنوا إليها وجعل بينكم مودة ورحمة))
Maksudnya: Diantara tanda-tanda kekuasaannya menjadi pasanganmu dari kalanganmu sendiri supaya kamu cenderung hati padanya dan Allah menjadikan kasih sayang dan cinta dikalangan pasangan suami isteri... (Al-Rum: 21)

Nabi bersabda:

((أربع من السعادة: -منها-المرأة الصالحة))

Maksudnya: Empat dari kebahagian: -diantara- Isteri yg solehah.(HR Ibnu Hibban)

3. Perkahwinan menyempurnakan Iman.

Nabi bersabda:

((من تزوج فقد استكمل نصف الإيمان، فليتق الله في النصف الباقي))

Maksudnya: Sesiapa yang berkahwin maka telah sempurna setengah imannya, maka bertakwalah untuk menyempurnakan setengah iman lagi. (HR Ibnu Majah)

4. Meletakkan syahwat ditempat yg halal.

Nabi bersabda:

((إذا رأى أحدكم امرأة حسنة وأعجبته، فليأت أهله))

Maksudnya: Apabila seseorng kamu melihat wanita yang cantik dan tertarik dengan wanita tersebut maka hendaklah dia setubuhi isterinya. (HR MUslim)

Ibnu Masud berkata berkata ketika beliau sakit taun: Kahwinilah aku.. Sesungguhnya aku benci berjumpa Allah dalam keadaan aku bujang.

5. Membina generasi yang gemilang.

(تناكحوا تكثروا، فإني أباهي بكم الأمم يوم القيامة)

Maksudnya: Hendaklah kamu berkahwin, dengan itu dapat memperbanyakkan zuriat, sesungguhnya aku berbangga dengan umat yang banyak pada hari kiamat..

Rujukan: Saadul Marah al-Muslimah 1 dr Abid



Jangan kita kata gatal pada orang yang nak kahwin, tapi kita cela pada orang yang nak buat maksiat..

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 0 comments  

Sutera Kasih

Tuesday, 1 January 2008

Munsyid: In-Team

Kian lama terpenjara
Mencari makna cinta
Dalam ungkap kata bersulam dusta

Bila gerbang rahmat terbuka
Menjelma cinta suci
Sehalus dan selembut sutera kasih

Terbentanglah tersingkap kebenaran
Terlerailah terbenam kepalsuan
Tuhan pada-Mu ada kedamaian
Diribaan-Mu kebahagiaan
Tiada lagi rasa kesangsian di hati

Cinta Mu cinta tulus suci murni
Kasih-Mu nan abadi

Bertautlah bercambahlah cinta
Mengharum dalam jiwa
Menemukan kerinduan syahdu
Pada yang Maha Esa

Sutera kasih membelai
Membalut kelukaan itu
Sutera kasih melambai
Mengisi kekosongan pengharapan


Rela pasrahkan kehidupan
Mengharungi cabaran
Rintangan perjalanan di hadapan

Doa dan titis air mata
Mendamba sutera kasih
Agar terus bersemi selamanya



Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 0 comments  

Apabila Anak Orang Putih Berkopiah

Monday, 31 December 2007

Seperkara yang menarik mengenai sistem pembelajaran sekolah rendah di UK ialah penumpuan terhadap pembacaan, pengalaman baru, skil dan bebas dari peperiksaan. Sesuatu yang tidak dapat difahami oleh warga UK jika kanak-kanak serendah darjah satu menduduki peperiksaan. Sesuatu yang tidak akan tergambar di dalam pemikiran mereka juga kerisauan ibu bapa mnejelang peperiksaan anak-anak mereka yang bersekolah di sekolah rendah. Kanak-kanak di sekolah lebih ditekankan dengan aspek pengetahuan, pembacaan dan juga meneroka perkara-perkara sekeliling mereka. Hal ini membuatkan kanak-kanak merasa seronok dan sentiasa bersemangat untuk ke sekolah.



Selain daripada keseronokan belajar di sekolah, kanak-kanak juga banyak didedahkan dengan perkara-perkara baru di dalam kehidupan mereka. Anak-anak sekecil tujuh tahun diberikan “assignment” untuk dicari lewat internet. Mereka juga didedahkan dengan pengalaman berkenalan dengan budaya baru dan agama-agama yang wujud melalui pelajaran Religious Education (RE). Mereka dibawa untuk melawat masjid, gereja dan tempat-tempat ibadat untuk berkenalan dengan agama-agama tersebut.



Saya sendiri agak terkejut apabila anak perempuan saya, Nusaybah sekecil 7 tahun diberikan assignment untuk mencari maklumat mengenai tuhan-tuhan Hindu melalui internet. Beliau juga pernah bertungkus lumus menyiapkan karangan tentang hijrah Nabi Muhammad SAW berdasarkan maklumat yang mereka perolehi dari buku-buku dan juga internet.

Pengalaman yang paling menarik ialah undangan dari guru besar kepada masyarakat Islam di Bowburn untuk menerangkan tentang Islam kepada anak-anak sekolah tersebut. Maka, isteri saya telah dipilih untuk melaksanakan tugasan tersebut. Guru besar yang bernama Mrs Lyon itu meminta agar isteri saya membawa segala aksesori berkaitan Islam untuk didedahkan kepada murid-murid sekolahnya.



Pada hari yang diminta tersebut, isteri saya telah ditemani oleh jiran kami Wan Kamariah Baba, pensyarah UIAM yang sedang menghabiskan PhDnya di dalam bidang pendidikan bahasa Inggeris. Pelbagai persiapan telah disediakan semenjak hari mereka dipelawa lagi. Demi membuatkan anak-anak tersebut tidak bosan VCD kartun Islam dan rukun Islam terbitan PT Nada Cipta Indonesia dijadikan bahan bantuan mengajar. Kebetulan pula di dalam VCD tersebut terdapat nasyid-nasyid di dalam Bahasa Inggeris mengenai rukun Islam dan rukun iman.

Pelbagai “Islamic stuffs” yang dibawa untuk diperkenalkan. Gambar kaabah, gambar masjid, tudung (hijab), kopiah, sejadah, dan lain-lain lagi. Mereka ditunjukkan cara Muslim bersolat, diterangkan cara Muslim berpuasa, dan juga ritual haji. Ketika dipertontonkan cara Muslim bersolat, ramai dari kalangan anak-anak orang putih yang ingin turut serta. Maka, ada yang berkopiah, ada yang bertudung, dan bersama-sama melaungkan “Allah Akbar”.

Program tersebut di bulan Ramadhan. Maka banyak persoalan mengenai Ramadhan dan puasa yang ditanyakan.Apakah Muslim tidak mati?, apakah tidak boleh minum walau sedikit pun dan macam-macam lagi. Walau bagaimanapun, satu soalan yang amat lucu telah diutarakan: “Madam, my friend Iman said, his dad will gives him 30 pounds at the end of Ramadan if he can finish the fasting for the whole month. Is that from Islam too?, and what if I fast, can I get 30 pounds too?”

Pengalaman menarik itu amat berharga buat isteri saya. Di Malaysia jarang kita mendapat peluang sebegini. Walaupun kaum bukan Islam hidup bersama, namun dialog sihat jarang berlaku. Kebanyakannya berbentuk palsu dan dipaksakan. Prejudis masih menguasai kotak pemikiran warga Malaysia di antara satu sama lain. “Cohesion” masih belum benar-benar dapat dihayati.

Teringat saya kepada kata-kata Dr Ridwan Fontaine, pensyarah MMU berbangsa Peranchis. Sebagai seorang yang pernah hidup dua alam, beliau mempunyai pengalaman berfikir sebagai non-Muslim. Kata beliau, “Jika sesiapa dari kalangan non-Muslim ingin berbincang tentang Islam, jangan mulakan dengan perkara semasa. Jangan juga memulakan dengan isu-isu furuk. Mulakan dengan pemahaman terhadap konsep “LA ILAHA ILLA ALLAH dan MUHAMMAD RASUL ALLAH”. Jika mereka telah jelas, barulah kita bicarakan isu-isu lain, barulah mereka dapat memahami mengapa kita “sebegini”!

http://maszleemalik.blogspot.com/

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 1 comments  

Family

Sunday, 30 December 2007

I ran into a stranger as he passed by, "Oh excuse me please" was my reply.

He said, "Please excuse me too; I wasn't watching for you."

We were very polite, this stranger and I. We went on our way and we said goodbye.

But at home a different story is told, How we treat our loved ones, young and old. Later that day, cooking the evening meal, My son stood beside me very still.

When I turned, I nearly knocked him down. "Move out of the way," I said with a frown.

He walked away, his little heart broken. I didn't realize how harshly I'd spoken.

While I lay awake in bed, I reflected about what happened today, "While dealing with a stranger, common courtesy you use, but the family you love, you seem to abuse."

I walked to the kitchen, and found some flowers there by the door.

Those are the flowers he brought for me. He picked them himself: pink, yellow and blue.

He stood very quietly not to spoil the surprise, I never saw the tears that filled his little eyes.

By this time, I felt very small, And now my tears began to fall.

I quietly went and knelt by his bed; "Wake up, little one, wake up," I said.

"Are these the flowers you picked for me?" He smiled, "I found 'em, out by the tree. I picked 'em because they're pretty like you. I knew you'd like 'em, especially the blue."

I said, "Son, I'm very sorry for the way I acted today; I shouldn't have yelled at you that way." He said, "Oh, Mom, that's okay. I love you anyway."

I said, "Son, I love you too, and I do like the flowers, especially the blue."

Family
Are you aware that if we died tomorrow, the company that we are working for could easily replace us in a matter of days. But the family we left behind will feel the loss for the rest of their lives.

And come to think of it, we pour ourselves more into work than into our own family, an unwise investment indeed, don't you think? So what is behind the story?

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 2 comments  

Kucing

Saturday, 29 December 2007

Di sebuah kampung yang aman damai, hidup sebuah keluarga yang bahagia bersama 2 orang anaknya bernama Pezal dan Miezan, yang belum pun cukup umur (maksudnya tak leh gi sekolah lagi ler tu).

Sejak kebelakangan ini, ada seekor kucing hutan yang suka mencurik ikan yang bonda mereka beli dari pasar. Ibu mereka teramatlah murka kerana insiden itu memang tak dapat nak dielakkan.

Maka, ibu mereka menyuruh si abang, Pezal menjaga ikan-ikan yang dibeli dari pasar, sementara si ibunya hendak menyalin pakaian.

Tugas itu dipegang oleh si Pezal berbulan-bulan adanya. Pada satu hari, kebosanan Pezal telah mencapai tahap maksimum dek kerana tugasnya asyik menjaga ikan jer. Fikir punya fikir, dia pun dapat satu idea!

Satu hari, dia berjaya menangkap si kucing hutan tu dengan menggunakan perangkap canggih yang diciptanya sendiri. Dipanggil si adik untuk membantu.

Pezal : Adik Miezan, bleh tak adik tolong abang?
Miezan: Pasal apa nak kena tolong?
Pezal : Pasal nak mintak tolong ler.
Miezan: Nak mintak tolong apa lak?
Pezal : Tolong buang kucing hutan nih.
Miezan: Boleh, tapi nak buang kat mana?
Pezal : Adik buang je lah tempat yang dia senang nak cari makanan.
Miezan: Dia makan apa bang?
Pezal : Dia suka makan ikan.

Miezan bersetuju lalu membawa kucing tersebut dengan niat untuk membuangnya. 20 minit kemudian, si adik telah selamat kembali ke rumah. Si abang
pun bertanya:

Pezal : Adik Miezan dah buang ker kucing tu?
Miezan: Dah bang.
Pezal : Kat mana adik buang?
Miezan: Kat tempat banyak ikan lah bang.
Pezal : Pasar ke?

Miezan: Taklah! Dekat dalam sungai!
Pezal : ......!?1??!?! (Bendullah adik aku sorang nih!!)

p/s: Jangan menzalimi kucing. Tak elok.

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 0 comments  

Sedekah orang yang menangis

Friday, 28 December 2007

Perang Tabuk dikenal sebagai perang paling \’kritis\’ karena tantangan besar yang dihadapi sahabat menuju tempat itu, yang terletak nun jauh di dekat perbatasan Syams. Terik panas yang memanggang saat perang memunculkan berbagai sifat manusia Islam yang sesungguhnya, yang berbeda dari sifat orang-orang yang pengecut dan munafiqin. Mereka yang terakhir ini datang kepada Rasulullah meminta izin untuk tidak terlibat dalam berperang dengan berbagai alasan yang mengada-ada.
Namun, para sahabat yang benar (shidiq) imannya, menampakkan sifat keberanian dan pengorbanan. Kalapun ada diantara mereka yang tidak turut berperang, hal itu bukan karena sebab duniawi, namun karena tidak adanya perlengkapan perang. Mereka telah datang menghadap Rasulullah meminta perlengkapan itu dan ditolak karena memang tidak ada simpanan perlengkapan itu padanya. Mereka pun pulang dengan duka yang menggunung dan air mata yang senantiasa menggenang di pelopak mata. Allah melukiskan kondisi orang-orang ini dalam firman-Nya:

Dan tiada pula (dosa) atas orang-oorang yang apabila mereka datang kepadamu supaya kamu memberikan kepada mereka kendaraan, lalu kamu berkata: “Aku tiada memperoleh kendaraan untuk membawa kalian.” Lalu mereka kembali sedang mata mereka bercucuran air mata karena kesedihan lantaran mereka tidak memperoleh apa-apa yang akan mereka nafkahkan.” (QS. 9:92)

Diantara mereka adalah Ulyah bin Yazid, yang kemudian bangun malam untuk sholat tahajjud, kemudian bersimpuh dan bermunajat kepada Allah SWT dengan diiringi tangis nan memilukan. Do’anya kepada Allah SWT:

“Ya Allah! Engkau telah memerintahkan berjihad maka akupun mencintainya. Kemudian Engkau tidak menjadikan untukku apa yang menguatkanku dalam jihad ini, dan Engkau juga tidak menjadikan pada Rasulullah (kendaraan) yang membawaku dalam jihad ini. Dengan ini aku bersedekah terhadap setiap muslim dengan kedzaliman mereka yang menimpaku baik pada harta, jasad dan kehormatan.”

Paginya, seperti biasa ia berkumpul dengan sahabat lain. Rasulullah bertanya, “Dimanakah orang yang bersedekah tadi malam?” Tak seorangpun sahabat berdiri. “Mana orang yang bersedekah?” Tanya Rasulullah sekali lagi. Maka berdirilah Ulyah bin Yazid dan menemui Rasulullah. Beliau berkata padanya, “Bergembiralah, Demi Dzat yang jiwa itu berada dalam genggaman tangan-Nya, sedekahmu telah ditulis pada zakat yang diterima.” [Kutipan dari Al-Bidayah wa An-Nihayah 5/5 dan disyahkan oleh Albani. Lihat Fiqhus Sirah: 439]

SubhanalLaah! Dengan ungkapan yang dalam ini sahabat yang mulia memahami universalitas makna sadaqah, yang boleh jadi telah diabaikan oleh mayoritas kaum muslimin. Meraka membatasi pemahaman sadaqah hanya pada harta semata tanpa menoleh pada makna yang luas dalam syari’ah.

Rasulullah SAW telah menyebutkan beberapa macam sadaqah dalam sebuah sabdanya: “Atas setiap persendian kalian sadaqah, setiap tasbih adalah sadaqah, setiap tahmid adalah sadaqah, setiap tahlil adalah sadaqah. Semuanya itu dibalas seperti balasan bagi amal dua raka’at dari
sholat dhuha.” (HSR. Muslim: 720). Biasanya sadaqah semacam ini mudah dilaksanakan dan ringan di jiwa.

Sesungguhnya sahabat yang mulia ini, Ulyah bin Yazid, bersedekah dengan perkara yang sulit bagi jiwa. Ia melepaskan dan mundur dari haknya atas kedzaliman yang menimpa pada hartanya yang dirampas tanpa dasar kebenaran dan tidak dikembalikan kepadanya; atau pada jasadnya yang disakiti tanpa dasar yang benar; atau pada kehormatan yang dihasud tanpa bukti; atau dituduh padahal ia bebas darinya; atau dihina, dicela tanpa alasan jelas dan benar. Alangkah agungnya sadaqah seperti ini yang tidak banyak orang yang mampumelaksanakannya.

Karena agungnya sadaqah macam ini, Rasululah SAW memberikan khabar gembira, bahwasanya ia diterima sebagai zakat. Maka siapakah diantara kita yang mampu bersedekah seperti ini?

Waqafat Tarbawiyah Fii As-Siirah An-Nabawiyyah (Rambu-rambu Tarbiyah dalam Sirah Nabawiyah) - DR. Abdul Hamid Jasim Al-Bilaly

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 0 comments  

Sayap-sayap cinta

Thursday, 27 December 2007

Mari kita bicara tentang orang-orang yang patah hati. Atau kasihnya tak sampai. Atau cintanya tertolak. Seperti sayap-sayap Gibran yang patah. Atau kisah Zainuddin dan Hayati yang kandas ketika kapal Vanderwicjk tenggelam. Atau cinta Qais dan Laila yang membuat mereka 'majnun', lalu mati. Atau, jangan-jangan ini juga cerita tentang cintamu sendiri yang kandas dihempas takdir, atau layu tak berbalas.

Itu cerita cinta yang digali dari mata air air mata. Dunia tidak merah jambu disana. Hanya ada Qais yang telah majnun dan meratap ditengah gurun kenestapaan sembari memanggil burung-burung:

O burung, adakah yang mau meminjamkan sayap

Aku ingin terbang menjemput sang kekasih hati


Mari kita ikut berbelasungkawa untuk mereka. Mereka orang-orang baik yang perlu dikasihani. Atau jika mereka adalah kamu sendiri, maka terimalah ucapan belasungkawaku, dan belajarlah mengasihani dirimu sendiri.

Di alam jiwa, sayap cinta itu sesungguhnya tak pernah patah. Kasih selalu sampai disana. "Apabila ada cinta dihati yang satu, pastilah ada cinta dihati yang lain," kata Rumi, "sebab tangan yang satu takkan bisa bertepuk tanpa tangan yang lain." Mungkin Rumi bercerita tentang apa yang seharusnya. Sementara kita menyaksikan fakta lain.

Kalau cinta berawal dan berakhir pada ALLAH, maka cinta pada yang lain hanya upaya menunjukan cinta pada-Nya, pengejawantahan ibadah hati yang paling hakiki: selamanya memberi yang bisa kita berikan, selamanya membahagiakan orang-orang yang kita cintai. Dalam makna memberi itu posisi kita sangat kuat: Kita tak perlu kecewa atau terhina dengan penolakan, atau lemah dan melankolik saat kasih kandas karena takdir-Nya. Sebab disini justru kita sedang melakukan sebuah "pekerjaan jiwa" yang besar dan agung: mencintai.

Ketika kasih tak sampai, atau uluran tangan cinta tertolak, yang sesungguhnya terjadi hanyalah "kesempatan memberi" yang lewat. Hanya itu. Setiap saat kesempatan semacam itu dapat terulang. Selama kita memiliki cinta, memiliki "sesuatu" yang dapat kita berikan, maka persoalan penolakan atau ketidaksampaian jadi tidak relevan. Ini hanya murni masalah waktu. Para pencinta sejati selamanya hanya bertanya: "apakah yang akan kuberikan?" Tentang kepada "siapa" sesuatu itu diberikan, itu menjadi sekunder.

Jadi kita hanya patah atau hancur karena kita lemah. Kita lemah karena posisi jiwa kita salah. Seperti ini: kita mencintai seseorang, lalu kita menggantungkan harapan kebahagiaan hidup dengan hidup bersamanya! Maka ketika dia menolak untuk hidup bersama, itu lantas menjadi sumber kesengsaraan. Kita menderita bukan karena kita mencinta. Tapi karena kita menggantungkan sumber kebahagiaan kita pada kenyataan bahwa orang lain mencintai kita.

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 0 comments  

Kisah pelacur yang membunuh Tuhannya

Wednesday, 26 December 2007

Senja itu senyap ketika angin mendesir menerbangkan daun yang gugur perlahan. Pelacur itu mengutuk nasibnya. Dua hari lalu rekannya mati Dengan mengerikan. Saat pemakaman jenazahnya tak bisa masuk liang. Tubuhnya tiba-tiba memanjang sehingga panjangnya melebihi ukuran liangnya. Menurut orang-orang tua ia dikutuk oleh langit dan bumi.

Setelah didatangkan seorang kyai barulah jenazahnya bisa dimakamkan. Peristiwa itu demikian membekas di hatinya hingga terbitlah sesal. Sejak itu ia selalu murung saja memikirkan masa depannya. Dan sejak itu juga dia ingat kembali masa-masa kecilnya.

Dulu ia bersama teman-temannya biasa ke surau untuk mengaji selepas maghrib. Ia dulu sering ikut majelis taklim. Ia dulu rajin berpuasa, tarawih dan ikut membantu menyiapkan sahur untuk keluarga. Tapi sejak ia menikah dengan tetangga desanya nasibnya menjadi berubah. Suaminya ternyata penipu, pemabuk dan penjudi. Ketika seluruh hartanya habis di meja judi, ia menjual istrinya ke seorang germo. Dan, singkat cerita, sejak itulah dia menjadi seorang pelacur.

Dan kematian rekannya itu menjadikannya merasa berdosa, sangat berdosa. Ia ingat ajaran ustad-ustadnya di kampung dulu, tentang siksa neraka bagi pelacur seperti dirinya. Ia dulu pernah membaca cerita bergambar yang mengisahkan siksa neraka, di mana para pelacur kemaluannya ditusuk dengan besi panas di dalam ruang api yang menyala-nyala.

Dan di senja yang senyap itu ia sangat sedih, ia merasa tak lagi berharga di mata Tuhan. Pikirannya penuh dengan bayang-bayang murka Tuhan. Ia lalu ingat lagi masa remajanya. Dulu ustadnya dengan hidup menceritakan bagaimana Tuhan menyiksa para pendosa dengan kejam. Tuhan mengawasi setiap tindak-tanduk manusia, memerintahkan malaikat mencatat segala amalnya, dan menghukum atau memberi kenikmatan yang tak terhingga. Dan di senja itu juga ia sangat murung. Setelah berpikir cukup lama ia memutuskan pergi mencari ulama untuk meminta nasihatnya.

Maka esok harinya ia meminta ijin pada germonya untuk berbelanja. Tapi Tentu saja ia tak berbelanja, ia pergi ke mesjid terdekat. Menemui ulama di sana, dan tentu saja hujan nasihat menyiram pikirannya. Dan demikianlah ia berjalan dari satu mesjid ke mesjid lainnya, dari satu majelis taklim ke majelis taklim lainnya. Dan hujan nasihat itu semakin deras. Semuanya mirip, tentang ampunan dan janji sorga, dan, lagi-lagi, tentang neraka yang mengerikan, tentang Tuhan Yang Maha Adil yang memberi balasan setimpal atas hamba-hambanya; dia harus bertobat, kembali ke jalan lurus, banyak salat, dan istighfar.

Tapi itu semua tak bisa menentramkannya, sebab setiap kali ia salat, istighfar, bayangan murka Tuhan dalam bentuk siksa neraka selalu saja Hadir di pikirannya.
Kembali dia mengutuki nasibnya. Maka hatinya gundah, dan tetap saja ia masih merasa kotor di hadapan Tuhan.

Ia selalu ingat siksa neraka itu. Hingga akhirnya setelah beberapa minggu tak juga merasa tenang ia memutuskan tak lagi mencari ketenangan itu . Ia selalu ingat siksa Tuhan di neraka. Ia tak lagi yakin ada ampunan dari-Nya karena bayangan siksa-Nya yang demikian kejam terus saja menghantuinya, karena ia masih melacur, lagipula ia tak ada pekerjaan lain selain melacur karena ia tak punya keahlian lainnya - jadi bagaimana mungkin ia diampuni jika bertobat tetapi mengulangi kesalahan yang sama; tapi jika ia tak melacur ia pasti kelaparan. Ia merasa tak punya pilihan lain, hingga akhirnya ia secara tak sadar telah menarik kesimpulannya sendiri tentang Tuhan: Dia adalah Yang Maha Keras di dalam Maha Keadilan-Nya. Dia adil, dan menepati janji, maka tentunya siksaan itu pasti dijatuhkan. Dirinya telah ditakdirkan menjadi pelacur selamanya dan karena itu akan tetap bergelimang dosa. Dengan pikiran begitu ia patah semangat. Pikirannya kalut dan akhirnya ia nekat hendak bunuh diri. Ya, bunuh diri! Bukankah sama saja mati nanti dengan mati sekarang, toh hukuman sudah menanti. Memang benar dia pernah dengar sifat-Nya yang Maha Pengampun. Ia memang pernah dengar bahwa sebelum nyawa sampai ke kerongkongan ampunan-Nya masih terbuka. Akan tetapi ia juga pernah mendengar bahwa manusia berdosa mesti masuk neraka dulu untuk disucikan dari kotoran-kotoran dosanya, baru diangkat ke sorga. Jadi, pikirnya, mungkin, sekali lagi mungkin, dirinya akan diampuni, tetapi tetap saja ia mesti masuk neraka, sebab Tuhan Maha Adil dan Menepati Janji. Lagipula tak ada jaminan ia masih hidup esok hari, dan tak ada jaminan dia akan mati dalam keadaan telah bertobat.

Selain itu cap dirinya sebagai pelacur sungguh sulit dihapuskan. Bahkan kalau ia meninggalkan dunia pelacuran ini, sebutan "bekas pelacur" tetap saja memalukan. Bahkan di dunia ini sesungguhnya dia telah dihukum secara sosial dan psikologis. Bahkan di dunia ini dia sudah dihukum! Jadi Sekali lagi, hukuman itu tampak sebagai sebuah keniscayaan.

Sekarang ia harus memikirkan cara bunuh diri yang paling efisien dan tidak menyakitkan. Gantung diri jelas tak nyaman. Terjun dari gedung bertingkat juga tak mungkin sebab dia takut ketinggian. Ini persoalan serius, ia harus memikirkannya masak-masak. Dan malam ini, sambil melakukan Pekerjaannya melayani lelaki, pikirannya sibuk memikirkan cara bunuh diri secara efisien dan tak menyakitkan. Dan pada dini hari sekitar jam 4 dia sudah menemukan caranya.

Dua hari kemudian ia pergi dari lokalisasi ke desa di selatan kota yang sering dikunjunginya jika dia stres untuk melaksanakan niatnya. Di ujung desa itu terdapat lembah ngarai yang pemandangannya sangat indah. Di sebelah timur ngarai itu terdapat hutan lebat, dan gunung yang tak begitu tinggi. Saat matahari muncul dari balik gunung itu sinar emasnya meluncur seperti lempengan emas menerpa dedaunan pepohonan hutan itu.

Sementara itu kabut merayap naik dari ngarai lalu dengan pelan dan halus menyelimuti hutan dan lubang ngarai yang menganga itu. Meski di atas ngarai, ia tak merasa berada di ketinggian jika kabut itu sudah menutupinya, sebab nanti hanya akan tampak hamparan permadani putih membentang di atas ngarai. Karenanya dia bisa berjalan ke permadani itu dan, tentu saja, ia akan jatuh ke ngarai yang curam dan berbatu. Sungguh tempat ideal untuk bunuh diri. Saat pelacur itu sampai di tempat itu di pagi hari, ngarai tersebut sudah hampir tertutup oleh kabut, dan permadani putih itu sudah terbentuk. Keadaannya sepi, dan hanya desir angin yang mengisi kekosongan. Dia tinggal menunggu beberapa saat lagi, dan terlaksanalah rencananya, tanpa harus takut.

Demikianlah, ketika permadani itu sudah terbentuk, ia menarik nafas panjang, mengepalkan kedua tangan, ditegakkannya kepala dan punggungnya, lalu dengan langkah pelan tapi pasti ia berjalan ke bibir ngarai.Angin masih berdesir,dan di atas seekor burung melayang seolah ingin menyaksikan detik-detik yang mendebarkan ini. Langit biru cerah, udara dingin,sepi, dan langkah kakinya terdengar berdetak keras saat menapak tanah. Dalam hitungan detik ia sampai di bibir ngarai. Ia tak menatap ke bawah, hanya memandang permadani putih itu. Sejenak ia tampak bimbang, bibirnya terkatup. Lalu dipejamkan matanya dan seiring hembusan angin ia mengangkat kakinya maju ke depan...Di kejauhan terdengar suara cicit burung. Daun gemerisik disentuh angin. Bukk... pelacur itu terjerembab... ke belakang! Di saat yang menentukan itu sebuah tangan menarik badannya dengan keras. Jadi ia tak jadi mati.

Pelacur itu meringis kesakitan, lalu menoleh ke belakang. Di lihatnya seorang lelaki setengah baya, sedikit beruban, memanggul ikatan rumput, dengan sabit di pinggangnya. Lelaki itu tersenyum. "Kenapa?" tanyanya pelan, sambil meletakkan ikatan rumput, lalu menolong pelacur itu berdiri. Pelacur itu, setelah terhenyak heran sejenak, merasa kecewa, sedih dan marah, lalu duduk di atas tanah. Kemudian terdengar isak tangis di kesunyian. Lelaki itu membiarkannya menangis. Setelah beberapa lama isak itu semakin pelan, lalu berhenti sama sekali.

"Kenapa?" kembali ia bertanya. Pelacur itu hanya diam. Angin menderu sedikit lebih kencang. Setelah beberapa lama ia mendesah. "Mengapa paman selamatkan aku?"
protesnya.

"Aku hanya mengikuti kata hati. Bunuh diri itu perbuatan buruk, maka aku mencegahmu. Tampaknya kau menanggung beban persoalan yang sangat berat hingga kau berbuat nekat. Ceritakanlah, barangkali aku bisa meringankannya."
"Tak usahlah paman. Aku sudah berminggu-minggu mencoba menguranginya, tapi itu bahkan menambah bebanku. Lagipula aku tak ingin membebani paman dengan persoalanku."

Lelaki itu tersenyum. "Mari duduk. Ceritakan saja, aku tak kan merasa terbebani." Setelah ragu sejenak, pelacur itu menurut. Ia duduk di atas batu, sedangkan lelaki itu duduk di depannya, juga di atas batu.

Hening sesaat. Perempuan itu hanya menundukkan kepalanya. Angin bertambah kencang, kabut itu mulai tersingkap dan permadani itu perlahan-lahan terurai,menyingkapkan dasar ngarai. Rambut pelacur itu berkibar, dan beberapa helai menutupi wajahnya.Burung di langit itu masih berputar, seperti tak hendak melewatkan peristiwa ini. Kemudian, sambil menyibakkan rambut yang menutup wajahnya itu, dia mengangkat kepalanya dan menatap lelaki itu. Lalu ia mulai menceritakan semuanya, ya, semuanya, dari awal hingga akhir.

Setelah selesai, pelacur itu menunduk lagi, dan tak terasa matanya kembali berlinang. "Hmm, jadi itu persoalannya. Jadi kau yakin Tuhan, walau mungkin akan mengampunimu, Dia tetap akan menghukummu atas dosa-dosamu. Sungguh adil Tuhanmu itu, tetapi Dia juga sungguh keras. Tak memberimu pilihan selain melacur, hmm, Dia sungguh keras."

Perempuan itu hanya menganggukkan kepalanya. Di atasnya, burung itu masih berputar, lalu meluncur turun ke pepohonan hutan.Sementara itu kabut sudah semakin tipis, dan matahari mulai mengirimkan hawa panasnya. Tetapi angin masih kencang.

"Aku mau bertanya, seandainya ada orang yang membebaskanmu dari dunia pelacuran, apakah kau masih yakin Tuhan akan menghukummu?"

Sejenak pelacur itu berpikir. "Ya," jawabnya.
"Mengapa?"
"Sebab aku terlampau kotor, dan hanya api neraka saja yang bisa menghapusnya. Bukankah Dia itu Hakim Maha Adil? Tentunya kesalahan tak dihapus begitu saja.
Bukankah menurut kitab suci yang pernah aku baca perbuatan buruk sebesar zarah sekalipun akan mendapat balasannya?"

"Jadi menurutmu Tuhan itu bagaimana?"
"Dia Maha Adil. Dia pasti menepati janji. Aku ingat dulu ustad di desaku mengatakan begitu. Dia akan menghukumku..." sampai di sini dia menangis lagi.

Lelaki itu menggelengkan kepalanya. tampak jelas dia begitu masygul."Terlalu banyak orang yang seperti dia" katanya dalam hati. Tapi ia sadar bahwa pelacur itu sudah banyak mendapat nasihat, jadi dia merasa tak perlu memberinya nasihat lagi. Akhirnya, setelah menimbang-nimbang sejenak dia berkata:"Kau tertekan sekali. Hidupmu demikian pedih karena Tuhanmu menghendaki begitu, kan? Tak memberimu pilihan selain melacur, dan tentu akan menghukummu," katanya, mengulang kata-katanya yang tadi telah diucapkan. Sambil terisak pelacur itu mengangguk, "Ya, Dia tak memberiku banyak pilihan." "Jadi kalau begitu Tuhanmu itulah sumber masalahnya,sebab Dia-lah yang menjadikanmu tertekan begini."

Mendengar ini, pelacur itu agak ragu. Benarkah Tuhannya yang menjadi sumber masalah? Benarkah takdir-Nya yang menciptakan semua persoalan yang menimpanya kini? Ia jadi bimbang, tak tahu apa yang mesti dikatakan. Seketika pikirannya kosong, kalut. Ia jadi takut sendiri. Apakah takdir Tuhan yang mempermainkannya? Ia tiba-tiba ingat betapa para lelaki di lereng Merapi yang tidur lelap bersama istri mereka yang sah tersapu oleh hawa panas dan desa mereka hancur, sementara itu para lelaki kaya yang selingkuh dan menidurinya tak tersentuh sama sekali oleh bencana ini. Apakah penduduk desa itu lebih jahat daripada elaki kaya yang menidurinya? Apakah penduduk desa itu lebih bejat moralnya ketimbang penduduk kota?

Apakah perbuatan maksiat di sana lebih banyak dan lebih dahsyat ketimbang di kota? Jika tidak, kenapa bencana itu menimpa mereka? Ia lalu membandingkannya dengan nasibnya sendiri. Ia ingat bekas suaminya, ia ingat germonya. Ia ingat maka kecilnya. Ia ingat suara anak-anak desa yang mengaji. Ia ingat penduduk desanya yang rajin bertani, mencari nafkah secara halal, tetapi tak kunjung makmur. Ia ingat lelaki yang menidurinya, yang mencuri, korupsi tetapi hidupnya makmur. Jadi di mana keadilan Tuhan? Jadi apakah Tuhan selama ini hanya mempermainkan manusia? Lagipula, adakah jaminan penduduk yang tertimpa bencana itu masuk sorga? Siapakah yang bisa memastikan para lelaki yang menidurinya itu kelak mati sebelum bertobat? Dan kepalanya seperti melayang,ia bingung. Tapi ia menjadi jengkel, sebab lelaki ini justru menambah persoalan bagi dirinya. Bukankah lebih baik dia mati tadi?

"Jika menurutmu Tuhan itu sumber masalah, kau abaikan saja Dia, atau... "sejenak dia berhenti. Lalu dengan pelan berkata sambil tersenyum misterius:"Bunuhlah Dia. Kujamin masalahmu hilang," Dan pelacur itu kaget lalu bertambah jengkel. Membunuh Tuhan? "Apa maksud paman?" "Ya, tinggalkan dia. Hiduplah tanpa Tuhan."

Pelacur itu jadi ragu, jangan-jangan lelaki ini tak waras. Tapi, setelah berpikir agak lama, rasanya anjurannya tampak masuk akal. Jika ia tak memikirkan Tuhannya lagi, tak memikirkan sorga neraka, tentunya ia tak perlu takut lagi, walau hati kecilnya masih cemas tentang keadaannya setelah mati.

Tetapi jika ia tak takut lagi kepada Tuhannya yang keras itu, bukankah ia dapat hidup dengan lebih nyaman dan tenang? Ketidakpastian nasibnya di akhirat akan lenyap, sebab ia telah membunuh Tuhan yang menguasai dunia-akhirat. Memikirkan hal ini, seketika hatinya menjadi tenang, terbitlah terang di pikirannya. Ya, ia akan bunuh atau tinggalkan saja Tuhannya itu. Ia akan menapak hidup ini dengan riang dan bebas dari beban dosa dan kecemasan akan murka-Nya. Ia merasa bebas.
Langit masih biru, awan mulai berarak dan tiupan angin menyusut. Daun gemerisik di kejauhan.

Jadi demikianlah, pelacur itu, setelah berterima kasih kepada lelaki itu, pulang ke lokalisasi. Dia kini merasa siap menentukan nasibnya sendiri. Ia tak mau tunduk pada takdir yang menetapkannya jadi pelacur. Karena ia sudah membunuh Tuhan, bukankah takdir itu sudah tak berlaku lagi? Maka dengan mantap ia bilang kepada germonya untuk berhenti sebagai pelacur. Ia siap cari kerja lagi, apa saja, asal bukan melacur. Pikirannya kini dipenuhi banyak rencana, dan seiring dengan semakin tenangnya pikirannya itu, ia merasakan banyak kesempatan terbuka lebar di hadapannya. Ia punya rencana jadi TKW, atau pembantu domestik. Ia juga punya rencana untuk membuka warung makan. Modalnya bisa pinjam temannya. Pokoknya sejak ia membunuh Tuhan, pilihan tak lagi terbatas. Ia tak lagi hanya punya pilihan melacur!

Takdir-Nya sudah dihancurkan! Ah, benar sekali nasihat lelaki itu: membunuh Tuhan yang jadi sumber masalah. Kenapa tidak dari dulu saja! Kini ia jadi pembantu.
Sekarang dia tenang dan bahagia dengan keadaannya yang sekarang. Pagi itu ia merasa dadanya sangat lapang.

Majikannya akan pergi selama seminggu, dan dia boleh pergi ke mana saja selama seminggu ini. Dia ingin berlibur, dan tempat pertama yang muncul di pikirannya adalah ngarai itu. Ya, ngarai yang mengubah jalan hidupnya. Pagi buta dia berangkat. Setelah tiga jam sampailah dia di sana. Pemandangannya masih sama, masih sepi dan masih berangin. Hanya saja burung yang berputar di angkasa tak ada. Ia duduk di batu tempat dia berbincang dengan lelaki itu. Ia tersenyum ketika mengenang pertemuan itu. Angin dingin kembali berhembus, menyejukkan wajahnya, dan angin itu juga yang menyibakkan rambut menutupi wajahnya. Ia memejamkan matanya, menarik nafas dalam-dalam,seolah-olah hendak menghisap masuk semua kesunyian yang tenang itu ke dalam hatinya, seolah hendak menyimpannya dalam hati. Tiba-tiba dia merasakan sentuhan di bahunya.

Saat membuka mata dia melihat lelaki yang dulu itu sudah berada di depannya. Tapi kini ia tak membawa ikatan rumput, hanya sabit di pinggangnya. "Bagaimana keadaanmu?" tanyanya, dengan senyum yang masih sama seperti yang dulu.

Kini bekas pelacur itu membalas senyum itu dengan senyum pula. "Jauh lebih baik. Aku merasa lebih bahagia dan tenang. sekali lagi, terima kasih atas nasihat paman," sahutnya ramah. "Oh ya? Ceritakanlah padaku. Berbagilah kebahagiaanmu denganku." Lalu lelaki itu duduk di atas batu tepat di depannya. Persis seperti pertemuan pertama dulu. Kali ini bekas pelacur itu tak ragu lagi untuk menceritakan semuanya, ya, semuanya, dari sejak pertemuan pertama sampai pertemuan yang sekarang. Dan lelaki itu tertawa kecil, mengangguk-anggukan kepalanya. "Hmm, kau telah menemukan ganti atas Tuhanmu yang kau bunuh dulu. Kau telah menemukan Tuhan baru." Bekas pelacur heran mendengar ucapannya. Mendapatkan ganti Tuhan yang baru? Memangnya ada berapa banyak Tuhan itu? "Apa maksudmu?"

"Apakah kau tahu bahwa Tuhan itu tunduk kepada pikiran orang?" Perempuan itu menggeleng, dan bertambah heran. Lelaki itu bangkit berdiri, menatap hamparan langit, lalu berkata: "Dulu kau menundukkan Tuhan dengan pikiranmu. Kau jadikan dia Tuhan yang Adil dan Keras. Tuhan yang tak memberimu pilihan. Maka Tuhanpun menuruti keinginanmu. Jadi bukan Tuhan sumber masalahmu, tapi kau sendiri." Seketika itu juga pikirannya kembali kosong, tapi kini tak kalut lagi.

Ia lalu lagi-lagi ingat dulu waktu kecil saat mengaji kitab-kitab agama, ustadnya membacakan hadits qudsi, yang artinya kurang lebih menyatakan bahwa Tuhan itu adalah sesuai dengan anggapan dan pikiran orang, karena itu orang mesti berbaik sangka kepada-Nya. Kini kepalanya kembali melayang, tapi ia tak bingung lagi, juga tak jengkel lagi. Tiba-tiba dadanya bertambah lapang. Ia merasa bahagia karena telah mendapatkan Tuhan yang sama sekali lain dengan yang dulu. Tuhan yang membebaskan, memberi banyak pilihan, ampunan.

Dia tiba-tiba merasa Tuhannya yang sekarang jauh lebih ramah dan pengasih. Dia memberinya kebebasan dari pelacuran. Dia tiba-tiba sadar musibah yang berwujud rasa tertekan yang dulu menimpa dirinya bukan hanya sekedar musibah. Dia ingat musibah di lereng merapi. Dia ingat lelaki korup tapi makmur yang menidurinya. Dia ingat penduduk desa yang bekerja keras dan halal tapi tak juga makmur. Kini ia memandang itu semua secara berbeda.

Takdir tak mempermainkan! Ya, takdir tak mempermainkan manusia. Manusialah yang bermain-main dengan takdirnya sendiri. Sungguh sulit dijelaskan, tapi pengalamannya mengatakan begitu. Bekas pelacur itu tersenyum. Lelaki itu juga tersenyum, dan setelah mengucap salam dia pergi, mencari rumput dengan sabitnya yang terselip di pinggang. Sejenak kemudian bekas pelacur itu tiba-tiba seperti mendengar panggilan shalat. Dan kali ini hatinya bergetar, sebab hatinya rindu ingin segera menemui dan bercakap-cakap lebih banyak dengan Tuhannya yang baru ini.

Hayya 'alas solah.. Hayya alal falah.. Panggilan itu kembali bergema di kalbunya. Angin masih semilir, daun gemerisik pelan di tengah sunyi. Pelan sekali...

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 0 comments  

Batuk

Tuesday, 25 December 2007

"Assalamu'alaikum wrt wb!"

Hmm. Senyap je. Dah tido kot? Ana pun perlahan-lahan tutup pintu dan berjengket macam pencuri agar tidak membuat kacau bilau.

Jam menunjukkan pukul 10 malam. Patutlah, pasti mengantuk tunggu ana pulang. Kesian. Dan bila ana menolak pintu kamar, dalam kegelapan tu masih ternampak juga bayangannya. Lawa juga zaujati habibati bila tengah tidur. Tenang je wajahnya. Masya Allah. Alhamdulillah wa syukurilllah.

Ana pun terus ke bilik air untuk mengambil wudhu'. Ingat nak solat sunnat dahulu sebelum tidur. Alhamdulillah setelah selesai, ana pun rebahkan diri ke katil.

"Ehemmm.."

"Ya humaira, ingatkan dah tidur tadi? Apesal bunyi lain je eh batuk tu? Batuk mentel ke?"

"He.. hee.."

"Gi ambil wudhu'. Abang tunggu ni"

"Along! Bangun! Dah Subuh!"

uwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!! tunggu lah kejap!!! sepoil je lahh ayah ni!!! tengah mimpi shoik-shiok seh uwaaaaaaaaaaaaaaaa!!!

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 2 comments  

'Afwan!

Monday, 24 December 2007

Assalamu'alaikum wrt wb

suhu badan 39deg *kipaskipas*
tapi rasa sejuk *brrr*
batuk-batuk *koffkoff*
selseme *aachim!*
hidung lari *chayok!*
pandangan kabur *1+1=3?*
makan tak basah *splashsplash*
tidur tak kenyang *burpAlhamdulillah*
mandi tak lena *yawnsss*

alfu 'afwan wa 'afwan jiddan kalau tak sempat jawab call dan sms semua!

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 0 comments  

Eid ul Adha 1428H

Sunday, 23 December 2007

Assalamu'alaikum wrt wb


Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. La ilaha illallahu wallahu Akbar

alhamdulillah wa syukurillah, Allah telah mengizinkan ana untuk hidup lagi. moga sempat untuk bertaubat dan menebus dosa-dosa yang menggunung tinggi.

insha Allah eid adha tahun ni yang terakhir di tanah air. terharu betul bila mufti pun turut bersama :D




















Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 0 comments  

Haji Dam

Saturday, 22 December 2007

Sewaktu kecil dahulu , aku diajar bermain Dam. Permainan dam amatlah mudah jika dibandingkan permainan catur. Hingga kini aku tidak tahu bagaimana bermain catur tetapi kira agak 'terer' juga dalam bermain dam.

Permainan dam memerlukan papan yang dikotak-kotakkan dengan warna hitam dan putih berselang-seli. Ianya memerlukan buah dam hitam putih ataupun tutup botol yang dibolak-balikkan . Kemenangan diraih apabila pihak lawan dapat 'makan' buah dam pihak lawannya. Pihak yang kurang atau hilang dam hitam atau putihnya dianggap kalah.

Untuk menjadikan permainan dam ini lebih menarik ada istilah yang dipanggil 'Haji'. Seseorang itu naik Haji apabila buah damnya sampai ke kawasan lawan. Apabila terjadi demikian, buah damnya akan 'dihajikan' iaitu akan digandakan dan ianya boleh memakan buah dam lawannya berkali-kali dengan 'melangkah' lebih jauh . Kadang-kala boleh juga terjadi apabila permainan dam ini berakhir dengan keputusan seri ataupun 'draw'. Pada waktu ini tidak ada pihak yang menang .

Sesungguhnya permainan dam ini memerlukan strategi dan sangat mengasyikkan. Maka itu tak peliklah kalau kita lihat ianya gemar dimainkan oleh semua lapisan umur termasuk yang sudah lanjut umur samada di rumah hinggalah di kedai kopi.

Jika dahulu aku cuma tahu bermain kini aku cuba memahami hikmah daripada permainan dam. Rupa-rupanya permainan dam ini adalah 'reflection' dari apa yang berlaku di pentas dunia. Warna hitam putih kotak dam memaparkan keadaan sebenar kehidupan dunia yang dipenuhi dengan elemen kebenaran dan kesesatan. Buah dam yang hitam putih merupakan usaha baik dan buruk yang jalankan usaha para pemainnya iaitu kita.

Usaha baik seumpama buah catur yang putih boleh disimpulkan seperti usaha dakwah dan kebaikan seperti menyampai kebenaran, mengajar ilmu,mempersaudarakan sesama manusia, menasihat,membantu golongan miskin dan memerlukan akan berdepan dengan usaha-usaha batil seperti menganjurkan perbukaan aurat , pembunuhan jiwa yang tidak berdosa, pemerkosaan alam dan sebagainya. Pertarungan antara hak dan batil inilah sebenarnya juga tema yang seringkali didapati di dalam Al Quran dan sejarah manusia. Pertarungan antara para nabi-nabi dan Firaun,antara Jalut dan Thalut, antara Syaitan dan Nabi Ibrahim , antara Nabi Muhammad dan Quraish dan banyak lagi.

Menang atau kalahnya pertarungan antara putih dan hitam ataupun hak dan batil banyak bergantung kepada para pemainnya. Pemain yang bijak berstrategi dan gigih merancang akan menang dalam pertarungan tersebut.

Kadangkala usaha baik atau buruk dapat dipertingkatkan dengan adanya kekuatan 'extra' yang dimiliki. Umpamanya kelonggaran 'menghalalkan' tarian Crazy Horse yang separuh bogel yang dibenarkan oleh para penguasa akan menguatkan lagi usaha kebatilan didalam masyarakat . Dalam istilah permainan dam ianya boleh diumpamakan seperti 'haji'. Sebaliknya jika para pendakwah dapat menghasilkan menteri yang dapat mengetengahkan kebenaran ianya juga merupakan 'haji' bagi mereka kerana jangkauan perubahan yang dapat dilakukan menjangkau lebih jauh lagi.

Sesungguhnya pertarungan hak dan batil ini panjang dan memenatkan bak kekata para pemain dam ,'berkopi-kopi habis'. Ianya perlu sokongan luas dan para pelapis. Kita mungkin tidak lihat kemenangan di hayat kita tapi janganlah kita kalah sewaktu nyawa dikandung badan.

Akhir kata, sempena bulan haji ini jadilah kita bak Haji Dam yang akan menjadi 'booster' kepada usaha kebenaran dan kebaikan dalam melawan kemungkaran dan kebatilan.

wallahua'lam

Abang Janggut a.k.a Mohd Helmi Mohd Som

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 1 comments  

Kanoute Saves Spanish Mosque

Friday, 21 December 2007



MADRID — Malian Muslim footballer Frederic Kanoute, the striker of Spain's Seville FC, has saved the only mosque in the southern Spanish city of Seville from closure.

Kanoute has paid 510,860 euros (some $700,000) so that fellow Muslims in Seville would not find themselves without a mosque, reported Agence France-Presse (AFP) Thursday, December 13.

The privately owned mosque was due to be sold after a contract to use the premises by the local Muslim population had expired.

But Kanoute stepped in to purchase the building.

The 30-year-old striker has not made any comment on the matter.

But city authorities have confirmed that the property has been registered in Kanoute's name, according to the BBC Sport.

It is estimated that Kanoute has spent almost a year's salary to buy the mosque.

Kanoute, one of the finalists for the 2007 BBC African Footballer of the Year award, moved in 2005 from French champion Lyon to Seville FC, the 2006-07 Spanish league's third and the holder of last season's cup championship.

Grateful

Spanish Muslims said they really appreciate Kanoute's moving gesture.

"If it had not been for Kanoute then we would not have had a mosque on Fridays, which is the most holy day of the week for Muslims," a spokesman for the Islamic Community of Spain was quoted as saying by BBC Sport.

Kanoute, who has also created a foundation in his motherland Mali to help orphans, reverted to Islam 10 years ago.

Last Ramadan, he impressed Spanish football fans by his unique performance though he was fasting.

Kanoute was crowned last year the league's top scorer with 20 goals, outperforming football legends such as Brazilian Ronaldinho.

Kanoute, a practicing Muslim who regularly performs his prayers even in the locker room, refused last season to wear a jersey advertising for an internet gambling site, because gambling is forbidden in Islam.

His team had to give him a brand-free jersey until he accepted wearing the sponsored jersey in return for money to an Islamic charity.

http://www.islamonline.net

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 1 comments  

Qurban for a cause

Thursday, 20 December 2007

Is your qurban reaching those who needs it the most?


Till this day, there are still many of those Muslims around the world who are suffering and living in poverty, due to natural disasters, or war.

We, the youth of Saff-Perdaus, would like to invite you to be with us, to do your Qurban for those who really need it the most. For this year's Qurban, we will be distributing the canned meat to the Palestin refugees in Beirut, Lebanon and also those who are in need in Darfur, Sudan.

Each sacrificed animal can be produced into 24 canned meats that can be distributed to 5 families and last for a week.

Appreciate and understand the Qurban you make.

:)

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 1 comments  

Tunang

Wednesday, 19 December 2007

ibu: "along, tak nak tunang dulu ke?"

along: *tersedak* "eish. tunang?"

ibu: "a'ah. ke along memang tak nak tunang? terus nikah?"

along: "tsk, ibu ni. along bukan tak nak tunang. along ok je kalau tunang sebelum nikah. cuma pada along tunang tu tak payah lah lama-lama. menyiksa jiwa je. along nak pergi bukannya sekejap. 5-6 tahun tau. takkan nak tunang lama-lama?"

ibu: "abih kalau orang yang along suka ada orang lain nak?"

along: "takpelah. tak semua yang kita nak tu terbaik untuk kita kan. Allah lagi tahu. kita tidak. pendirian along, cinta dan sayang orang yang akan dinikahi. biar tak dapat nikah dengan orang yang kita cinta dan sayang. tawakkal Allah, along usahakan untuk mensoleh kan diri. apa yang Allah dah tetapkan, terima dengan redha"

ibu: "alhamdulillah."

hasbiyallah wa ni'mal wakil..

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 8 comments  

Anjat boboi! :P

Tuesday, 18 December 2007

Assalamu'alaikum wrt wb

ahad lepas usrah ana keluar makan di Swensons Lapangan Terbang Changi Terminal 2. ana ingatkan adalah nak buat usrah ke apa. heran juga kenapa lah buat jauh-jauh. walaupun pulau singapura ni kecil, tapi dari barat nak ke timur perit juga tau :P

bila datang je semua orang pakai baju pink. lagi musykil nih. sahabat ana ada gak pesan hari sebelum tu untuk pakai jubah pink, tapi ana ingat dia gurau je. lagipun sepink-pink ana pun, ana tak ada jubah pink. belum lagi kot :D

dalam hati ana memang rasa ada yang tak kene je. tapi husnu dzhon lah kan. seperti biasa kami bergurau senda dan menyakat satu sama lain kalahkan budak kecik. tanya khabar masing-masing. rindu betul dengan ikhwah yang tersayang. bukannya selalu dapat jumpa mereka. terlerailah rindu yang kian lama terpendam. Allah Maha Mengetahui.

alhamdulillah dah selesai makan semua, kami pun tak panggil pelayan untuk hidangkan aiskrim "Giant Earthquake" yang dipesan awal tadi.

ridzwan: "excuse me, but i would like to enquire about the giant earthquake ice cream we ordered earlier just now"

pelayan: "...???" *tercengang kejap. muka dah cuak macam dia ada buat salah*

spiderman_pink: "can we have our ice cream please? ^_^"

pelayan: "ooh! sure. i'll get it for you"

lesson learnt - keep it simple! haha.

lepak ar wan. susah jugak kalau dah pandai sangat ni. nanti kalau dah kahwin macam mana entah budak ni. komfem isteri dia asik tercengang je :P

tiba-tiba ridzwan buat pengumuman. ana ada lah ingat nak salah satu dari kami yang dah nak kahwin. gembira sungguh! rupa-rupanya...


zalim tau korang. kalau ana ternangis pat situ caner? :P


hanif: kau kalau rindu aku pat syria nanti, main ni ah. nanti teringat aku :D


casing hitam..


..tapi dalam pink!


*hearts* ^_^


ni paling tak redha k. pink, yes. pious dengan hot? susah nak terima! :PPPPPPP


walaupun nanti jauh dimata, tapi dekat di hati insha Allah

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 1 comments  

Nur Tuhan

Monday, 17 December 2007

Album: Pelita Hidup IV
Munsyid: Hijjaz

Tak terucap kepiluan ini
Titik hitam yg menghijab hati
Hitung dosa saat pergi takkan kembali
Sisa umur tidak undur lagi

Perjalanan dalam kehidupan
Bukan jauh ketentuan datang
Mungkin esok takdir takkan dapat dihalang
Untung nasib di genggaman Tuhan

Isi alam puspa warna
Bukti Tuhan Maha Kuasa
Kemanakah arah tuju
Hukum Tuhan pasti berlaku

Bukan tempat lalai leka
Di dunia bakti di tempah
Tanam budi luhur murni
Di akhirat tempat Abadi

Himpun doa di pohon harapan
Tempat rahmat petunjuk pimpinan
Ikhtiar usaha moga dengan Nur dari Tuhan
Suluh terang jalan kebahagiaan


Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 0 comments  

Sayang ibu

Sunday, 16 December 2007

along: "ibu, susah lah nak jadi baik. along tau along banyak sekali dosa terhadap ibu."

ibu: "ibu pun tau memang susah nak jadi baik. kalau senang, memang semua orang dalam dunia ni baik"

along: "maafkan along eh bu? along sayang ibu!"

ibu: "sayang ibu abih nak tinggalkan ibu..?"

1 Syawal 1428H

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 0 comments  

To understand or not to understand

Saturday, 15 December 2007

The heart feels very very heavy at this point of time.
When the mind is full of thoughts.
It's just the enlightenment which is much needed.
But seems that the night doesnt want to end with a light heart.
I don't like unsettling feelings before closing my eyes to rest.
It's too teary a night.
It's just uncomfortable.


Maybe I think too much.
Or too concerned.
Or disappointed with myself.
Or a spur moment of failure.

It's just hard to understand isn't it?
Of what is felt deep inside?
What's to share when one doesn't even get it?

It's just at the wrong time isn't it?
Just like a ticking bomb, waiting to explode.
Of which I pray it doesn't.
Maybe at this moment, you too do not understand.
Because you can't seem to empathise.
Because you're not in my shoes.
Perhaps, you were never in my shoes.

Except for You i place my trust...
I'll try to stay strong...
Even if I might crumble...
Aameen Ya Rabbal 'Aalamiin.


When shallow breather arrives, it always remind me the end of time.
But thank You for still letting me see the world, still...

Maybe it's time for seclusion.
Can't handle it no more.

xx Sometimes it's better to be invisible but active. Rather than visible but latent.


http://widzgeek.blogspot.com/

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 0 comments  

TamPines

Friday, 14 December 2007

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 11 comments  

Logo operator lutsinar

Thursday, 13 December 2007

Assalamu'alaikum wrt wb!



geli kan ada logo operator di talifon tu?

sebenarnya boleh sembunyikan/hilangkan/tukar. untuk pemilik hp nokia yang hendak mencuba. tapi dalam bahasa inggeris

http://www.n95users.com/

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 0 comments  

Derma

Wednesday, 12 December 2007

Adalah seorang lelaki datang ke sebuah rumah untuk meminta derma.

Lelaki: Assalamu'alaikum!

Seorang budak pun membuka pintu.

Lelaki: Saya sedang memungut derma. Adik nak derma tak?

Budak: Derma ape bang?

Lelaki: Derma untuk rumah orang-orang tua. Adik ada apa-apa untuk didermakan?

Budak: Nanti jap, saya ambil atuk saya.

Lelaki: ?????

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 0 comments  

Eid ul Adha

Tuesday, 11 December 2007

Assalamu'alaikum wrt wb.

Ya ikhwah, tak lama lagi eid ul adha akan menjelang. Memandangkan ini eid ul adha yang terakhir sebelum ana berangkat, dan kalau ana masih hidup lagi, tahun ini ana akan bersama kambing-kambing di masjid al-iman. Macam romantic gitu eh bersama-sama kambing :D


(Pemotong daging yang terhebat seantara dunia!)

Ingat lagi tak antum? Rasa macam begitu cepat masa berlalu kan, tapi sedar atau tidak sudah hampir setahun berlalu. Kenangan di Masjid Asy Syafaah masih lagi segar diingatan.

Nahnu bertiga, ana, hanif dan rabbany tiba di masjid jam 11 lebih malam. Disusuli wan yang tiba lebih kurang jam 12.

Bila sampai saja, kumpulan belia di sana sedang di pertengahan taklimat. Tugas-tugas diagihkan. Kerana nahnu asyik tangkap kambing pada tahun-tahun lepas, kasi chan lah budak-budak baru bergusti kali ini. Nahnu pun setuju dengan tugas menyiat kulit kambing.


(*ehem*ehem* Yours Truly~)

Seronok kan kongsi nasi sebungkus. Tapi pedas lah. Hampir jam satu, nahnu pun naik ke atas mencari tempat untuk tidur. Esok hendak kerja keras kan.

Alangkah terkejutnya apabila nahnu dikejutkan pada jam 2 pagi! Katanya ada kambing yang sedang nazak. Kan belia masjid ramai? Awat pendekar bujang lapok yang bertauliah ni pula yang diganggu? Chis bedebah. Baru nak tidur nyenyak mimpikan bidadari dari syurga. Bukannya selalu tidur di masjid :P

Ingat dorang bedek je, nahnu pun tidur lah balik hehe. Sekali dorang kejut lagi. Ikutkan hati nak je sembelih dorang. Tapi tak sampai hati. Memandangkan nahnu yang paling tua dan hensem antara mereka, nahnu ikutkan je lah.


(rabbany, sama lah! Adik-beradik ke? :D )

Sampai dibawah je, kambing dah sedia untuk disembelih. Ramai pula belia-belia yang berkerumun di situ. Jakun agaknya. Tu pun lagi nak kejut nahnu. Geram betul rasa.

Dah selesai sembelih dan digantung kambing itu, giliran kami lah menyiat. Satu-satu belia lesap. Padahal tadi boleh buat dua pasukan bola sepak siap dengan pengadil dan penonton. Tau-tau semua cabut. Tinggalah nahnu berempat, seekor kambing, dan bunyi cengkerik -_-"


(Seeeeekill ar hanif! *tabik spring*)


(wan, kambing tu dah mati lah. potong macam serial killer seh :P )


(buat kerja apa pun, gaya mesti ada. yeah! :D )

Alhamdulillah, tugas itu dapat juga diselesaikan. Pada mulanya, memang ana rasa geram amat sangat dengan sikap belia masjid itu. Rasa tak puas hati betul. Dah lah kene siat, kene potong pulak. Dahtu nak kene simpan dalam peti sejuk lagi! Tapi ana sedar, mungkin itulah pengorbanan kecil dari ana. Bila datang kesusahan, yang lain semua berpaling tadah. Tinggalah ikhwah yang tersayang disisi. Nahnu sanggup berkorban, untuk tetap teguh bersama. Dan bila yang lain nyenyak tidur, nahnu berkorban untuk menguruskan kan daging kambing tu. Yang berlaku pasti ada hikmahnya. Dan apa yang ana tidak suka itu, mungkin baik bagi ana. Allah maha mengetahui, dan ana tidak.

Ya ikhwah, ana uhibbukum fillah abadan abada!

http://www.flickr.com/photos/80866545@N00/sets/72157603445639687/

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 2 comments  

My joy

Monday, 10 December 2007

My joy –

My Hunger –

My Shelter –

My Friend –

My Food for the journey –

My journey’s End –

You are my breath,

My hope,

My companion,

My craving,

My abundant wealth.

Without You — my Life, my Love –

I would never have wandered across these endless countries.

You have poured out so much grace for me,

Done me so many favors, given me so many gifts –

I look everywhere for Your love –

Then suddenly I am filled with it.

O Captain of my Heart

Radiant Eye of Yearning in my breast,

I will never be free from You

As long as I live.

Be satisfied with me, Love,

And I am satisfied.

Rabi’a al Basri

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 0 comments  

What Does Your Name Mean?

Sunday, 9 December 2007

What Hairil Means

H is for Heavenly

A is for Ambitious

I is for Industrious

R is for Relaxing

I is for Ideal

L is for Luscious

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 3 comments  

Pertunangan Mengikut Syariat Islam

Saturday, 8 December 2007

Sebelum seseorang lelaki ingin menghantar pinangan, utuskanlah wakil untuk meninjau latar belakang peribadi wanita pilihannya itu. Begitu juga sebaliknya bagi pihak keluarga wanita dalam membuat keputusan untuk menerima bakal menantunya.

Hendaklah diselidiki dahulu diri lelaki yang hendak meminang itu tentang agamanya, fahamannya dan soal-soal hubungan dengan Allah sebagai pokok utama.

Pertama; adakah fardu ain si lelaki ´benar-benar beres´ kerana suamilah tunjang yang bakal untuk mengajar anak-anak dan isteri apabila telah mendirikan rumahtangga kelak. Memerhatikan pelaksanaan ibadah lelaki yang meminang itu seperti sembahyang secara individu dan secara berjemaah, juga mengenal pasti pekerjaan lelaki berkenaan.

Orang sekarang tidak lagi memandang soal-soal hubungan dengan Allah sebagai pokok utama sejahteranya sesebuah rumah tangga. Setiap kali berlangsungnya majlis merisik, perkara utama yang akan ditanya ialah hal-hal kemewahan keduniaan saja sebagai syarat yang akan mensejahterakan dan mengukuhkan rumah tangga.

Tidak hairanlah apabila selepas berkahwin, kehidupan anak-anak dan isteri terbiar tanpa bimbingan dan tunjuk ajar yang sewajarnya. Akhirnya, anak-anak tidak taat kepada ibu bapa dan isteri menjadi ´Queen Control´ kepada suami. Akhirnya, suami hilang hemahnya di dalam mentadbir rumah tangga menurut hukum Islam.

Ibu bapa tidak boleh menolak pinangan seseorang lelaki itu semata- mata kerana darjat yang rendah. Sebaliknya, mestilah menolak pinangan seseorang lelaki itu apabila diketahui bahawa lelaki berkenaan berakhlak buruk seperti tidak sembahyang atau suka berfoya-foya, berjudi sekalipun dia berpangkat dan mempunyai harta.

Rasulullah s. a. w pernah bersabda yang maksudnya:

"Sesiapa yang mengahwinkan akan perempuannya dengan lelaki yang fasik maka sebenarnya dia telah memutuskan silaturrahim dengan anaknya."

Rasulullah s. a. w bersabda lagi yang bermaksud:

"Jika datang kepada kamu pinangan daripada seseorang lelaki yang kamu reda terhadapnya, agama dan akhlaknya, hendaklah kamu terima. Kalau kamu menolaknya, padahnya adalah fitnah dan kerosakan di muka bumi."

Setelah membuat perbincangan, wali wanita ada hak menentukan sama ada mahu menerimanya ataupun tidak, cuma secara beradabnya eloklah ditanya kepada empunya diri terlebih dahulu.

Mana-mana wanita yang tidak pandai membuat keputusan, eloklah memberi keputusan kepada walinya dalam membuat keputusan sebab pilihan walinya tentu tepat kerana seseorang bapa tidak akan sanggup menzalimi anaknya. Wali yang baik akan memilih lelaki yang beragama dan berakhlak mulia.

Bagaimanapun, jika si anak itu mempunyai pilihan sendiri yang agak lebih baik agamanya daripada pilihan bapanya itu, bapa hendaklah menghormati hasrat anaknya itu.

Untuk mendapat keberkatan Allah, dari awal majlis peminangan lagi kita mesti menjaga adab. Keberkatan Allah ini tidak dapat hendak kita gambarkan kerana hatilah yang akan terasa ketenangan itu. Kesannya bukan seminggu dua, namun sampai ke hari tua.

Contohnya, orang pada zaman ´salafusaleh´, rumah tangga mereka berkat kerana dari awal peminangan lagi majlisnya sudah dijaga.

Namun, kalau dalam majlis peminangan itu, awal-awal lagi kita tidak dapat menjaga syariat dan adab menurut Islam, sampai akhir hayat pun mungkin rumah tangga itu nampak ´tidak cantik´, tidak bahagia. Ada saja kusut masainya. Hati pun kadang-kadang tidak tenang untuk tinggal di rumah dan inilah yang banyak berlaku pada hari ini.

Sebab itulah amat penting dijaga suasana majlis ini. Biarlah bersusah-susah sedikit asalkan syariat Allah dapat kita jaga dengan baik.

Seperkara lagi, jangan dibebani rombongan peminangan dengan berbagai- bagai hantaran yang mahal-mahal. Contohnya, pakaian, makanan, buah- buahan, alat solek, beg tangan, kasut, cincin bertunang, cincin nikah dan cincin hadiah. Memadai dengan sebentuk cincin saja.

Malah Islam tidak pernah menyusahkan penganutnya dengan cara demikian. Apabila hantaran terlalu tinggi, hilang keberkatan rumah tangga.

Harus diingat, yang paling layak dalam menentukan mas kahwin, juga wang hantaran ini ialah diri wanita itu sendiri, kerana mas kahwin itu memang haknya. Walau bagaimanapun, sekarang ini semua negeri sudah menetapkan berapa mas kahwin untuk wanita tersebut apabila berkahwin, boleh kita terima, tetapi sekiranya wanita tersebut hendak menetapkan berapa mas kahwinnya, kita perlu hormati.

Begitulah kehendak syariat. Sebab itulah dalam soal ini, Rasulullah s. a. w memaklumkan kepada umat Islam bahawa mas kahwin yang paling baik ialah yang terendah. Sabda Rasulullah s. a. w yang bermaksud:

"Bermula yang terbaik perempuan itu iaitu yang terlebih murah mas kahwinnya." Sabda Rasulullah s. a. w lagi yang bermaksud:

"Sebesar-besar berkat pernikahan ialah yang paling sedikit mas kahwinnya."

Bersabda baginda lagi yang bermaksud:

"Setengah daripada berkat permpuan itu iaitu segera dipersuamikan dan segera rahimnya itu kepada beranak dan murah mas kahwinnya."

Kita patut mengetahui setengah daripada mas kahwin isteri Rasulullah s. a. w itu hanya sepuluh dirham saja; sama nilainya dengan harga batu pengisar tepung atau sebiji tempayan atau sebiji bantal di rumah baginda.

Sesetengah daripada para sahabat berkahwin dengan mas kahwin hanya seberat sebiji buah kurma (lebih kurang lima dirham).

Manakala Said Ibnu Musayyab mengahwinkan anak perempuannya dengan Abu Hurairah berbekalkan mas kahwin sebanyak dua dirham sahaja.

Saidina Umar sangat melarang jika ada wali-wali perempuan yang menaikkan mas kahwin anak gadis mereka. Katanya:

"Tiada berkahwin Rasulullah dan tiada mengahwinkan ia anaknya yang perempuan dengan isi kahwin yang lebih daripada empat ratus dirham."

Mas kahwin bukanlah semestinya hanya dengan wang atau emas permata, ayat-ayat al-Quran juga boleh dijadikan mas kahwin. Contohnya, ayat dalam surah Al-Fatihah atau Al-Ikhlas, tidak kiralah seberapa banyak yang dikehendaki.

Bagaimanapun, apa yang dinamakan sebagai hantaran tidak wujud dalam Islam. Hantaran itu merupakan adat yang sepatutnya sudah lama ditinggalkan. Ini adalah kerana hantaran itu sebenarnya akan digunakan oleh pihak keluarga wanita untuk persiapan majlis perkahwinan.

Jika begitu halnya, hantaran tidak patutlah diminta kepada bakal menantunya. Kecuali bakal menantu hendak memberi hantaran, boleh kita terima, inilah cantiknya ajaran Islam dan ada hikmahnya.

Pada hari pertunangan, hendaklah ia menggalakkan tunangnya agar memperkuatkan agamanya dan bersikap zuhud (bukan buang dunia, tetapi hati tidak terpaut kepada dunia). Hendaklah bersama-sama berazam di atas satu dasar hidup iaitu qanaah, memadai dengan apa yang telah ada tanpa rasa tamak.

Setelah bertunang, janganlah mengenakan sesuatu tempuh yang agak lama jaraknya dengan penikahan. Sebaik-baiknya dilaksanakan pernikahan itu secepat mungkin agar terhindar dari berbagai fitnah manusia.

Elakkan pertemuan yang sia-sia semasa dalam pertunangan. Islam tidak memberikan kebebasan bergaul selepas meminang kerana menjaga maruah wanita dan lelaki itu sendiri. Pertunangan yang diikat bukanlah sebagai tiket yang membolehkan seseorang lelaki itu untuk bergaul atau berdua-duaan dengan bakal isterinya.

Lelaki hanya diberi peluang melihat dan meneliti wanita itu dalam ruang yang ´aman´ daripada fitnah sosial dan kerosakan maruah. Walau bagaimanapun, pertemuan dengan tunang diharuskan sekiranya mengikut syariat.

Lelaki hanya dibolehkan melihat pada muka dan kedua-dua pergelangan tangannya sahaja dan tidak melihat bahagian aurat tunang.

Perbualan hanya sekadar menanya khabar, memberi maklumat, menerima maklumat dan memberi nasihat. Perbualan yang tidak berfaedah memadu kasih, berjanji mesra, bercinta asmara dan sebagainya sangat dilarang atau haram hukumnya.

Pergaulan yang melibatkan tunang sama ada waktu melihat atau berbual hendaklah bersama muhrimnya. Dilarang melihat tunang secara bersendiri. Rasulullah s. a. w telah mengingatkan kita menerusi sabda baginda yang bermaksud:

"Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, maka jangnlah sekali-kali menyendiri dengan seorang perempuan yang tidak disertai oleh mahramnya, sebab nanti yang jadi orang ketiganya adalah syaitan."

Rasulullah s. a. w bersabda lagi yang bermaksud:

"Tidak boleh sekali-kali seorang lelaki menyendiri dengan perempuan yang tidak halal baginya, kerana orang ketiganya nanti adalah syaitan, kecuali kalau ada mahramnya.

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 0 comments  

Cinta & Gila

Friday, 7 December 2007

Terlalu cinta kepada wanita yang bernama Laila, maka menjadi Laila Majnun.

Terlalu cinta kepada jejaka bernama Romeo, Romeo lari dapat kekasih baru. Maka jadi gila sasau, lupa tuhan dan terus minum racun.

Terlalu cinta kepada kekasih hati, maruah serahkan. Kekasih lari, dalam perut berisi- Alamak! Tipah tertipu lagi - fikir punya fikir jadi gila.

Terlalu cinta kepada kekasih yang dah sehati sejiwa, mau menikah tidak dapat restu orang tua, nak nikah lari takut. Maka menung sana, menung sana – tak ingat jodoh ditangan Allah - kemudian jadi gila sasau…orang tegur tak jawab, berkurung dalam bilik, sekejap ketawa sekejap menangis.

Terlalu cinta kepada seseorang perempuan, tapi perempuan tak layan dan tak nak. Maka jadi gila, ungut perempuan tu, upah orang pukul kekasih perempuan tu.

Terlalu cinta kepada suami, tiba-tiba suami main kayu tiga dan kahwin lagi. Maka menjadi tekanan, dan akhirnya menjadi gila.

Terlalu cinta dengan pangkat, tiba-tiba dipecat, akhirnya sedih berpanjangan, lalu dapat tekanan jiwa dan gilalah jugak.

Terlalu cinta kepada kepada harta, maka siang malam yang dikejarnya harta. Nak bagi zakat atau sedekah kedekut. Tiba-tiba Allah tarik segala hartanya, jadi bankrupt.

Maka jadi gila sebab malu pada kawan-kawan dan lepas tu kawan-kawan lari, hutang keliling pinggang, bini kat rumah asyik beleterlah pulak.

Bagi orang yang beriman yang mengunakan akal pikiran yang sewajarnya, cinta kepada alam dan isinya kenalah seboleh-bolehnya. Tetapi jangan melebihi cinta kepada Allah SWT. Orang yang beriman menyintai Allah lebih daripada segalanya. Itulah cinta yang sebenar-cinta yang hakiki, cinta yang satu, tiada tandingnya. Ini dapat mengelakkan daripada menjadi gila kerana cinta, kerana walaupun kita kehilangan apa yang kita cintai kita masih ada cinta lain, iaitu cinta kepada kekasih yang kekal selama-lamanya, ALLAH SWT.

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 0 comments  

Damba Kasih

Thursday, 6 December 2007

Album : Damba Kasih
Munsyid : In-Team


Semakin jauh ku dari-Mu
Semakin dekat pula Kau menghampiri daku
Oh, Tuhan Yang Maha Pengasih
Siapalah diriku di pandangan-Mu

Semakin cuba ku dekati
Semakin kuat pula Kau mendugai aku

Oh, Tuhan Yang Maha Sempurna
Kerdilnya diriku di hadapan-Mu

Bagaimanakah nantinya tika berhadapan dengan-Mu
Sudikah Kau menerima hamba-Mu yang hina ini
Ya Allah Kau Maha Pengampun

Di bayangan mentari aku kealpaan
Dusta dunia penuh kepura-puraan
Di kala dini hari aku kepasrahan
Mendamba jernih embun kasih sayang-Mu Oh Tuhan

Andainya dihitung amalanku
Belum pasti dapat ku hampiri gerbang syurga-Mu
Oh Tuhan Yang Maha Pemurah
Hindari diriku dari siksa-Mu… Oh Tuhan

Kasih sayang-Mu Tuhan
Itu yang ku dambakan
Dengan rahmat-Mu ampunilah diriku..


Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 0 comments  

Atas Nama Cinta

Wednesday, 5 December 2007



Pengarang: Isa Kamari

"Muncul Maria Hertogh dengan nama Islamnya Nadra binti Ma`arof. Tanpa dimintanya, gadis manis ini menjadi rebutan dua dunia - dunia Islam dan dunia Barat. Nadra yang telah mengecapi iman dengan keluarga angkatnya, telah dituntut untuk kembali menjadi Maria oleh ibu kandungnya sendiri. Cinta Nadra mula berputik dengan pemuda yang baru dikahwininya dirampas oleh Mahkamah penjajah. NAdra dipaksa untuk kembali ke belanda.

Atas nama cinta Nadra mengecap iman. Atas nama cinta dua ibu berebut kasih. Atas nama cinta, kuasa dan percaturan politik penjajah merampas Nadra. Atas nama cinta, kesucian agama islam dan maruah bangsa harus dibela... Bangsa yang dijajah sudah tidak takut lagi atas nama cinta.."

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 0 comments  

Terlajak

Tuesday, 4 December 2007

"Terlajak perahu masih boleh diundur lagi
Terlajak kata buruk padahnya"

"Terlajak komen di blogspot masih boleh tekan delete lagi
Terlajak komen di wordpress buruk padahnya"

Siapa makan cili, dia terasa pedas. Jangan ingat guna nama samaran je susah nak cam *wink*wink*

Alfu 'afwan wa 'afwan jiddan!

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 5 comments  

keeping it to yourself

Monday, 3 December 2007

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيمِ

sometimes most of the time, you cannot and should not, express or reveal what you feel or think or dream.

even nice ones.

you may get into trouble.

http://withinmyneurons.blogspot.com/

spiderman_pink: tu sebab blog ni nampak macam tak dikemas kini :D

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 0 comments  

Eid ul Milad ya habibati!

Sunday, 2 December 2007


Amy Lia bint Abu Bakar
7 Dzul-Qa’edah 1419H


Selamat Hari Lahir
Munsyid: Saujana

Awan Berarak Ceria
Tiada Titisan Hujan
Pohon Melambai
Tanda Sokongan

Kususuri Perjalanan
Bertemankan Senyuman
Di Hari Lahirmu
Sahabatku

Dedaun Berguguran
Membuktikan Kedewasaan
Walau Tanpa Madah Dan Hadiah
Namun Cukup Bagiku
Sekadar Ucapan

Selamat Hari Lahir
Iringi Doa Kuhulur
Bersyukur KepadaNya
Atas Nikmat Usia

Sahabatku
Usia Yang Tuhan Kurniakan Ini
Dihasilah Ia Dengan Amalan Yang Murni
Semoga Ia Menjadi Temanmu Di Akhirat Nanti
Selamat Hari Lahir

Usiamu Ibarat Mutiara
Tiada Berganti Lagi
Hiaskan Iman Bersulam Taqwa
Agar Sempat Mengucup
Haruman Syurgawi


Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 4 comments  

Procrastination

Saturday, 1 December 2007

Read More...

Posted by hAiRiL/spiderman_pink at 23:32 4 comments